Perulangan (Looping) pada Bahasa C - Wendy Cahya

Minggu, 29 November 2015

Perulangan (Looping) pada Bahasa C

Perulangan (Looping) pada Bahasa C  -Perulangan merupakan teknik yang digunakan untuk mempersingkatan suatu permasalahan yang memilki perubahan atau perulangan. Kita tidak perlu menulis secara berulang karena akan membuat pembacaan program melambat karena compile program menelusuri dari awal lagi. Dengan menggunakan deklarasi looping membuat program dapat lebih simpel dalam deklarasinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai looping pada bahasa C.

Pengulangan ini yaitu mengulang aksi sampai batas yang diinginkan, Macam –macam pengulangan pada bahasa pemrograman  C yaitu; FOR,WHILE, dan Do While. Walaupun ketiga pengulangan ini sama fungsinya tapi strukturnya berbeda. Selain itu, looping juga sama dengan penyeleksian kondisi yang sewaktu-waktu terjadi looping dalam looping. For merupakan pengulangan kondisi, sedangkan WHILE dan DO WHILE termasuk pengulangan dengan kondisi.
Terdapat dua model struktur pengulangan, yaitu:
1.    Struktur Pengulangan Tanpa Kondisi (unconditional looping)
 Di dalam struktur ini, instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sejumlah kali yang dispesifikasikan (jumlah pengulangan sudah diketahui sebelum eksekusi). Contoh: Struktur FOR.
2.    Struktur Pengulangan Dengan Kondisi (conditional looping)
Di dalam struktur ini, jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi program. Yang dapat ditentukan hanya kondisi berhenti pengulangan, artinya instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sampai kondisi berhenti terpenuhi. Contoh: Struktur WHILE dan Struktur DO-WHILE.

Macam-macam struktur pengulangan:
a.    Struktur FORStruktur pengulangan FOR digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi. Untuk mencacah sudah jumlah pengulangan diperlukan sebuah variabel pencacah (counter). Variabel ini nilainya selalu bertambah satu setiap kali pengulangan dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang dispesifikasikan, maka proses pengulangan berhenti. Pada struktur FOR, pencacah haruslah dari tipe data yang memiliki predecessor dan successor, yaitu integer atau karakter. Tipe riil tidak dapat digunakan sebagai pencacah. Aksi adalah satu atau lebih instruksi yang diulang.
Bentuk struktur FOR ada dua macam: 
Menaik (ascending)Pada struktur FOR menaik, nilai_awal harus lebih kecil atau sama dengan nilai_akhir. Jika nilai_awal lebih besar dari nilai_akhir, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_awal. Nilai pencacah secara otomatis bertambah satu setiap kali aksi pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_akhir. Jumlah pengulangan yang terjadi = nilai_akhir – nilai_awal + 1. Struktur Bahasa C untuk pengulangan FOR menaik ditunjukkan pada source code dibawah ini:

for(pencacah=nilai_awal; pencacah<=nilai_akhir; pencacah++){
    aksi
}
Contoh :
for(a=1;a<=5;a++)
{
cout<<”Hello World! \n”
}
Perintah diatas menampilkan kalimat “Hello World!” sebanyak 5 baris.

Menurun (descending)
Pada struktur FOR menurun, nilai_akhir harus lebih besar atau sama dengan nilai_awal. Jika nilai_akhir lebih kecil dari nilai_awal, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_akhir. Nilai pencacah secara otomatis berkurang satu setiap kali aksi diulangi, sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_awal. Jumlah pengulangan yang terjadi = nilai_akhir – nilai_awal + 1. Struktur Bahasa C untuk pengulangan FOR menurun ditunjukkan pada source code dibawah ini:
for(pencacah=nilai_akhir; pencacah>=nilai_awal; pencacah--){
    aksi
}
Contoh:
for(huruf=‟Z‟;huruf>=‟A‟;huruf--)
{
Cout<<Abjad ”<<huruf<<”\n”;
}
Perintah diatas menampilkan abjad Z – A.

b.    Struktur WHILE
Pada struktur WHILE, aksi (atau runtunan aksi) akan dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai. Yang harus diperhatikan adalah pengulangan harus berhenti. Pengulangan yang tidak pernah berhenti menandakan bahwa logika pemrograman tersebut salah. Pengulangan berhenti apabila kondisi bernilai false. Agar kondisi suatu saat bernilai false, maka di dalam badan pengulangan harus ada instruksi yang mengubah nilai variabel kondisi.

while (kondisi){
aksi
}

c.    Struktur DO-WHILE
Struktur ini mendasarkan pengulangan pada kondisi boolean. Aksi di dalam badan pengulangan diulang sampai kondisi boolean bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi boolean masih false, pengulangan masih terus dilakukan. Karena proses pengulangan suatu saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan harus ada aksi yang mengubah nilai variabel kondisi.

do {
   aksi
}
While(kondisi)

Contoh :
a = 1;
do
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}
while(a==0)
Perintah di atas akan muncul satu buah Hello World. Bandingkan dengan yang
berikut ini:
a = 1;
while(a==0)
{
cout << “Hello world \n”;
a++;
}        
 Perintah di atas sama sekali tidak menampilkan Hello World, karena kondisinya langsung FALSE.

Berikut merupakan beberapa materi yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengulangan bahasa C. Masih banyak penerapan pada bahasa C yang mungkin dapat kita kembangkan. Penggunaan looping sering kita temui dalam suatu penerapan matrik nxm.


Posting Komentar